Tak Tergerus Zaman Zaini Hamdan Buat Mainan Edukasi dari Kayu

Meja Belajar Karakter
LAMPUNG – Jiwa kreatif dalam gerusan modernitas tak menghalangi laki laki ini untuk berkarya. Bahkan meskipun zaman modern dimana produk produk mainan edukatif berbahan baku plastik dan juga bahan sintetis tak menyurutkan niat Zaini Hamdan untuk membuat mainan anak anak sebagai bahan pembelajaran di usia sekolah.
Melalui pemikiran dan juga aplikasi dari pemikiran laki-laki ini terbentuklah beberapa karya berupa mainan yang digunakan sebagai media untuk bahan belajar. 
Berkat tangan kreatif laki laki ini, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah yang memiliki pencipta peluang dari banyaknya bahan baku pembuatan mainan edukatif. Bahan kayu yang berlimpah di daerah Lampung Selatan menjadi peluang baginya untuk berkreasi menciptakan produk-produk baru.
Lelaki yang sebelumnya pernah berkecimpung di dunia usaha migas ini akhirnya menemukan passionnya di usaha pembuatan mainan dan kerajinan kayu.
“Saya mengkhuskan diri membuat mainan anak anak terutama mainan yang bisa digunakan sekaligus untuk media pembelajaran sebab mainan berbahan kayu sudah sukar ditemukan saat ini,” ujar Zaini Hamdan (36) kepada media ini, Jumat (5/6/2015).
Selain mainan secara keseluruhan, Zaini juga memproduksi alat alat serta fasilitas belajar anak anak usia sekolah diantaranya meja, kursi, fasilitas untuk belajar anak anak.
Usaha yang dilakukan oleh Zaini dipilih karena melihat peluang yang ada di wilayah Lampung Selatan belum ada usaha  sejenis dalam hal pembuatan mainan edukatif berbahan baku kayu. Selain itu bahkan di wilayah Lampung pun belum ada pengrajin sejenis terutama dalam hal spesifikasi mainan edukatif untuk anak anak.
Ia melihat peminat mainan edukasi anak-anak cukup baik di Provinsi Lampung. Bahkan ia melihat pangsa pasar mainan edukasi bagi anak-anak berbahan kayu tidak hanya di Provinsi Lampung. Tapi juga di beberapa Provinsi lainnya di Sumatera. 
Ia melihat selama ini mainan edukasi bagi anak-anak banyak didatangkan dari Jawa.
“Karenanya saya tangkap peluang bisnis serta juga niat saya untuk ikut memberikan hal positif bagi pendidikan di Indonesia ini,” ungkap Zaini. 
Mainan anak anak yang selama ini ada lebih banyak didatangkan terutama dari wilayah Provinsi Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Padahal, kata dia, di Sumatera. khususnya Lampung masih memiliki bahan baku kayu yang berlimpah untuk bisa dikreasikan menjadi kerajinan mainan anak edukasi dan juga alat-alat belajar anak-anak.
Peluang yang ada di Lampung terutama bahan baku tersebutlah yang membuatnya semakin bersemangat menekuni usaha tersebut. Ia juga menuturkan usaha tersebut bukanlah sebuah kebetulan melainkan sebuah keputusan dilematis yang diambilnya pada awal ia kembali ke Lampung, sebab saat itu ia kembali ke Lampung atas permintaan orangtuanya yang sedang sakit.
“Dalam situasi seperti itu maka saya harus mencari tambahan uang untuk keperluan berobat orangtua dan juga demi kelangsungan hidup sehingga muncul ide tersebut,” paparnya.
Saat itu ia berpikir untuk membuat usaha yang menjanjikan dan juga mampu membuka lapangan kerja bagi orang-orang disekitarnya. Berbekal pengalaman dalam memasarkan produk, maka ia mampu meliat peluang usaha kerajinan mainan edukasi dari kayu yang cukup potensial untuk dikembangkan.
Jiwa marketingnya terasah. Sebab saat bekerja di konsultan migas. Pria lulusan teknik komputer dari Amik Mitra Lampung itu bekerja dibidang marketing. Selain itu ia juga pernah belajar kerajinan di Yogyakarta.
Sebagai langkah awal ia bahkan mencoba membuat pernak pernik berupa gantungan kunci dari kayu. Tapi akhirnya dirinya  justru melihat peluang untuk kerajinan mainan edukasi alat-alat belajar anak-anak.
Untuk mainan edukasi berbahan kayu yang dibuatnya seperti Puzzle (bongkar pasang) dan memori game dan beberapa jenis mainan edukasi lainnya. Untuk mainan, seperti mobil-mobilan dan berbagai jenis hewan. Untuk alat belajar yakni meja belajar biasa dan karakter.
Hingga kini, ungkapnya, dirinya masih dalam tahap membuat mainan serta fasilitas belajar anak anak berdasarkan orderan. Ada beberapa pesanan yang sudah masuk ke kerajinan yang ia beri nama SIGER Renize”. Seperti dari daerah Lampung Barat, Bandar Lampung dan dari Sumatera Barat.
Berangkat dari usahan tersebut, selanjutnya Zaini berupaya untuk melebarkan usaha tersebut dengan melakukan marketing produk kerajinan mainan edukatif yang dibuatnya ke beberapa daerah lainnya. Seperti ke Palembang, Pekanbaru, Jambi dan beberapa daerah lainnya di Sumatera.
Mengikuti perkembangan zaman, Zaini Hamdan pun tak ketinggalan memanfaatkan perkembangan media sosial untuk memasarkan produknya.
“Saya menggunakan media sosial, facebook, blog dan juga situs penjualan gratis seperti tokopedia. Bahkan saya membuka peluang bagi orang lain untuk menjadi reseller produk yang saya buat,” ungkap Zaini.
Di tengah gerusan modernitas, masih ada warga negara Indonesia yang memikirkan cara membuat mainan edukatif berbahan baku bahan bahan yang tersedia di alam dan bisa ikut mencerdaskan anak anak bangsa usia dini.
Mobilan Kayu
——————————————————-
Sabtu, 6 Juni 2015
Jurnalis       : Henk Widi
Fotografer : Henk Widi
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...