Festival Tari Lulo, Upaya Melestarikan Kesenian Daerah Sejak Dini

Penampilan salah satu peserta Festival Tari Lulo dalam Festival Pantai Nambo
CENDANANEWS (Kendari) – Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia.
Penampilan salah satu peserta Festival Tari Lulo dalam Festival Pantai Nambo
Salah satunya adalah tari tradisional asal Sulawesi Tenggara yaitu Tari Lulo. Tari Lulo Alu adalah tarian yang berasal dari Tokotua, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Tarian ini dilaksanakan sebagai salah satu ritual adat Tokotua atas rasa syukur dan terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezki dari hasil panen beras pada masa lalu. Dimana menurut catatan sejarah pada zaman dahulu Tokotua atau Kabaena merupakan bagian dari Kesultanan Buton yang merupakan penghasil beras sebagai pilar penguat Kesultanan Buton pada masa kejayaannya.
Penampilan salah satu peserta Festival Tari Lulo dalam Festival Pantai Nambo
Festival Pantai Nambo atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Pesta Rakyat benar-benar sebuah acara pesta di tengah keindahan pantai, Satu-satunya magnet dalam Festival ini adalah Festival Tari Lulo yang diikuti oleh Siswa Sekolah Dasar Se-Kendari. Keindahan gerakan Tari Lulo yang ditampilkan oleh peserta benar-benar mampu menggoyang selurung penonton dan pengunjung yang hadir di Pantai Nambo pada hari Minggu (12/4/2015).
Panitia penyelenggara yang terdiri dari gabungan dari beberapa pengajar dan wakil para sponsor menyampaikan Festival Tari Lulo sengaja dikemas secara kekinian agar semakin banyak disukai masyarakat khususnya generasi muda. 
Penampilan salah satu peserta Festival Tari Lulo dalam Festival Pantai Nambo
Konsep kekinian sangat kentara pada pemilihan musik pengiring, jika Tari Lulo yang sebenarnya diiringi dengan alu (alat penumbuk padi) dan dikembangkan  dengan diiringi beberapa jenis alat musik tradisional khas Sulawesi Tenggara, tapi kali ini musik pengiring merupakan kolaborasi dari musik tradisional dan musik dangdut. 
“Ini benar-benar acara yang sangat menghibur sekaligus mendidik” Demikian kata Odang, salah satu pengunjung yang sengaja datang ke Pantai Nambo. 
“Sekarang ini, banyak anak muda lebih suka nari modern seperti orang luar negri tapi acara seperti ini pasti bisa membuat anak-anak mencintai tari asli daerah” tambah Odang.
Antusiasme masyarakat sekitar menyaksikan Festival Tari Lulo 
Lain lagi pendapat Ibu Rasmina yang datang sembari mendampingi putrinya sebagai salah satu peserta Festival Tari Lulo, “Anak-anak jadi memiliki keberanian tampil di muka umum dan bangga dengan pakaian daerah yang dia pakek, jadi anak-anak bisa merasa bangga terhadap kesenian daerah dan merasa memiliki sehingga anak-anak pun ada kesadaran melestarikan kesenian tradisional”
Antusiasme masyarakat sekitar menyaksikan Festival Tari Lulo 
Sebagai bentuk apreasiasi yang diberikan, panitia penyelenggara menyediakan beberapa Piala bagi beberapa peserta terbaik. “Kalau saya sih tidak mengharuskan anak-anak juara, yang penting mereka “hepi” menari dan bisa tampil di hadapan banyak penonton, kalau anak didik saya senang, saya sudah senang, kalau ternyata menang ya lebih senang lagi” kata Pelatih tari SD 4 Baruga sembari tertawa.
Beberapa Piala yang disediakan oleh Panitia bagi Pemenang Festival Tari Lulo
Era digital, tak bisa dipungkiri merupakan salah satu penyebab mudahnya pengaruh budaya luar masuk ke Indonesia, Festival Tari Lulo ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi generasi muda agar semakin mengenal dan memiliki kesadaran untuk melestarikan budaya sejak usia dini. 
—————————————————–
Senin, 13 April 2015
Jurnalis : Gani Khair
Fotografi : Gani Khair
Editor : Sari Puspita Ayu
—————————————————-
Lihat juga...