Surahmat, Potret Transmigran Era Orde Baru di Celah Bukit Batu

Surahmat juga bercerita tentang pengalamannya ketika beliau mendadak terkenal di daerahnya sewaktu kunjungan Presiden Soeharto pada tahun 1980-an dia berdiri pada posisi yang berdekatan dengan Presiden. Surahmat mengaku hal tersebut merupakan berkah dari ke-aktifan beliau pada kegiatan Pramuka, sebab pada waktu itu Kwarcab Pramuka Kendari masih belum terbentuk secara resmi kecuali hanya inisiatif Surahmat sendiri mendidik anak-anak warga desa dalam kegiatan ke-Pramuka-an. Pada saat kunjungan kenegaraan tersebut Surahmat kebetulan memakai seragam Pramuka sehingga oleh protokoler Surahmat di-plot untuk menempati barisan yang berdekatan dengan Presiden Soeharto. Selanjutnya pengalaman tak sengaja ini membuat Surahmat menjadi tokoh yang dihormati dan dikenal oleh warga hingga pejabat daerah.

Surahmat yang memiliki kedekatan dengan warga transmigran maupun warga asli daerah ini ber-ide untuk menjadikan kawasan hutan Tanjung Peropa sebagai objek wisata karena memiliki air terjun yang indah. Namun karena sumber daya yang terbatas Surahmat berinisiatif untuk menghubungi Kodim 1417 Kendari yang waktu itu menjabat sebagai Dandim Kapten Suhardi. Seperti gayung bersambut Kapten Suhardi mengerahkan “anak buahnya” dibawah program ABRI Masuk Desa mengubah kawasan tersebut menjadi daerah tujuan wisata yang nyaman dikunjungi. Sejak tahun 1986 oleh menteri kehutanan Soedjarwo kawasan hutan Tanjung Peropa Kecamatan Moramo dijadikan Suaka Alam dan Margasatwa melalu SK no. 393/KPTS-VII/1986. Bahkan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada kabinet Pembangunan V (Alm) Soesilo Soedarman pernah mengunjungi kawasan wisata ini.

Lihat juga...