Bincang Ilmiah Sumitro Institute: Kebudayaan Memuliakan Bangsa Indonesia

“Menjadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan adalah langkah strategis menuju bangsa yang berdaulat secara ekonomi, mandiri secara politik, dan berakar pada budaya,” ujar Menteri Kebudayaan.

Dalam Bincang Ilmiah Prolog Sumitronomics: Pembangunan untuk Ekonomi & Ekonomi untuk Pembangunan, turut hadir pula antara lain Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono; Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah; dan CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir.

Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Anggito Abimanyu, MSc, GRCP dari Universitas Gadjah Mada; dan Fithra Faisal Hastiadi, PhD dari Universitas Indonesia; serta moderator yakni Ubaidillah Nugraha, selaku Ketua ILUNI FEB-UI.

Ubaidillah Nugraha dalam pengantarnya menyampaikan jika Prof. Soemitro Djojohadikusumo, merupakan Ekonom Par Excellence, Pendidik, Negarawan, Diplomat, Filosof, Pejuang Humanis tanpa batas.

“Banyak sisi Beliau yang belum tergali, bahkan untuk saya yang sudah mendengar nama beliau di tahun pertama kuliah 34 tahun yang lalu. Mungkin saat ini adalah momentum yang tepat untuk menggali harta karun pemikiran beliau karena penting sekali untuk melihatnya sebagai bagian dari trajectory perjalanan bangsa kita tercinta,” jelasnya.

Sedangkan Fahri Hamzah menyampaikan jika pemikiran dan ide ekonomi Prof. Soemitro tidak hanya sekedar teori semata, melainkan telah memberikan warna tersendiri bagi dinamika pembangunan ekonomi Indonesia.

“Pemikiran Pak Soemitro ini sangat luar biasa. Jadi, harapan kami kehadiran Sumitro Institute bisa memperkenalkan kembali gagasan beliau di seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Serangkaian dengan kegiatan diskusi ilmiah, dilaksanakan “Festival Soemitro” yang berlangsung tanggal 1-4 Juni 2025. Di Soemitro Institut ini tersedia pula perpustakaan dengan tema utama ekonomi, khususnya mengoleksi buku-buku karangan Prof. Soemitro Djojohadikusumo. ***

Lihat juga...