Kemenperin fokus pacu daya saing Industri Keramik sekaligus tahan laju Impor

Dalam upaya memaksimalkan kompetensi SDM tersebut, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam telah menyelenggarakan webinar tentang refraktori dan stonewool. Kegiatan ini melibatkan narasumber yang berasal dari praktisi dan industri refraktori, serta ahli dari BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam. Jumlah peserta yang mengikuti webinar tersebut mencapai 200 orang.

Sementara itu, dari segi kebijakan sertifikasi industri hijau, Kemenperin telah menerbitkan sebanyak 28 standar industri hijau melalui Peraturan Menteri Perindustrian, termasuk di antaranya standar industri hijau untuk produk ubin keramik, peralatan saniter dari keramik, kaca lembaran, kemasan dari kaca, kaca pengaman berlapis, kaca pengaman dipekeras dan perlengkapan rumah tangga dari tanah liat/keramik.

“BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam sampai saat ini telah menerbitkan sebanyak tujuh sertifikat Industri Hijau yang terdiri dari Industri ubin keramik dan kaca,” ungkapKepala BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, Azhar Fitri. Dengan penerapan standar industri hijau ini, tercatat beberapa industri keramik dapat melakukan efisiensi biaya sebesar kurang lebih Rp5 Miliar dari penurunan energi yang digunakan.

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam juga hadir sebagai penyedia layanan jasa sertifikasi, pengujian, kalibrasi, pelatihan, konsultansi dan optimalisasi teknologi industri. Tugas dan fungsi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam ini telah melekat sejak satu abad yang lalu di bawah “Het Keramische Laboratorium”.

“BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam pada tahun ini telah mencapai usia satu abad,” tutur Azhar. Pada usia ke-100 tahun ini, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam akan mengadakan kembali kegiatan Temu Usaha Industri sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri dan bersinergi dengan industri.

Lihat juga...