BMKG Sebut Bengkulu Berada dalam Status Waspada Dampak La Nina
KOTA BENGKULU — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan bahwa Provinsi Bengkulu saat ini berada dalam status waspada dampak fenomena La Nina.
Kepala Stasiun Klimatologi Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik di Bengkulu, Senin, mengatakan puncak cuaca buruk dampak La Nina di prediksi pada akhir Desember.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka dapat meningkatkan pemahaman saat guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana.
“Musim penghujan dan puncaknya di Desember sehingga walaupun kejadian tidak seperti pada 2019 dan jangan sampai terjadi di luar dugaan kita,” kata dia.
Ia menjelaskan fenomena La Nina adalah fenomena mendinginnya suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur hingga melewati batas normalnya sehingga memengaruhi sirkulasi udara global yang mengakibatkan udara lembab mengalir lebih kuat dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia.
Ia mengatakan potensi bencana alam, seperti banjir di Provinsi Bengkulu, masuk dalam status waspada, berikut wilayah yang berpotensi terjadinya banjir.
Kabupaten Bengkulu Selatan tepatnya di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Tengah di Kecamatan Bang Haji, Kecamatan Merigi Sakti, Kecamatan Pondok Kelapa, dan Kecamatan Taba Penanjung.
Selain itu, Kabupaten Bengkulu Utara di Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Padang, Kecamatan Argamakmur, Kecamatan Lais, dan Kecamatan Tanjung Agung Palik.
Kabupaten Kaur di Kecamatan Kaur Selatan, Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas, Kecamatan Maje, Kecamatan Muara Sahung, Kecamatan Nassal, Kecamatan Padang Guci Ulu, Kecamatan Semidang Gumay, dan Kecamatan Tetap.