Dolar Melemah pada Akhir Perdagangan Jumat

Keadaan itu mendukung pergerakan lebih tinggi dalam dolar, yang juga terkait dengan tren musiman untuk November, kata mereka.

Salah satu titik lemah dalam laporan ketenagakerjaan AS adalah tingkat partisipasi yang datar, yang pada akhirnya dapat mendorong The Fed untuk bertindak lebih cepat dari yang diperkirakan, kata Sal Guatieri, Ekonom Senior di BMO Capital Markets.

“Tren di sini dapat menentukan arah kebijakan Fed, karena berlanjutnya pelemahan dalam partisipasi hanya akan memicu penurunan tingkat pengangguran yang dapat dengan menyebabkan laju tapering leboh cepat dan kenaikan suku bunga lebih awal,” katanya.

Keputusan bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis (4/11/2021) untuk tidak menaikkan suku bunga acuan membuktikan kejutan terbesar bagi pasar dan mendorong sterling ke penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari 18 bulan sebanyak 1,6 persen pada hari itu.

Sterling turun sebanyak 0,5 persen pada Jumat (15/11/2021), mencapai level terendah baru satu bulan di 1,34250 dolar AS. Terakhir sterling turun tipis 0,07 persen.

Awal pekan ini, bank sentral Australia (RBA) juga mempertahankan sikap dovish-nya meskipun ada tekanan inflasi dan mempertahankan suku bunga. Aussie membalikkan penurunan dari sesi overnight dan naik 0,01 persen pada 0,73995 dolar AS, tetapi masih di jalur untuk penurunan mingguan sekitar 1,6 persen.

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada Rabu (3/11/2021) menentang spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga secepatnya Oktober mendatang dan mengatakan sangat tidak mungkin langkah seperti itu akan terjadi pada tahun 2022.

Euro naik 0,08 persen pada 1,15635 dolar AS.

Lihat juga...