WADA Diminta Memahami Kondisi Aktual Olahraga Indonesia

Ilustrasi. Badan Anti-Doping Dunia (WADA) - Foto Ant

JAYAPURA – Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman meminta, Badan Anti-Doping Dunia (WADA), memahami kondisi aktual olahraga Indonesia. Hal itu disampaikan, menyusul sanksi yang dijatuhkan, dengan dasar ketidakpatuhan atas aturan program uji doing efektif.

Surat sanksi dari WADA sudah dijawab oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), yang menjelaskan duduk perkara terkait tidak terpenuhinya ambang batas minimal sampel pengujian. “Saya harapkan dari jawaban LADI dan Kemenpora itu bisa membuat WADA memahami kondisi sebenarnya, sebab kita bukan tidak mau, tapi memang keadaannya demikian,” kata Marciano, saat ditemui di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021).

Marciano mengatakan, ketidakterpenuhan ambang batas minimal sampel pengujian yang diprasyaratkan WADA terhadap LADI, tidak lepas dari kondisi pandemi COVID-19 berkepanjangan, yang menghentikan seluruh kompetisi olahraga nyaris setahun penuh.

Namun, dengan keberlangsungan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, termasuk beberapa cabang yang dimainkan lebih awal pada akhir September lalu, Marciano meyakini persyaratan jumlah sampel uji doping Indonesia nantinya akan kembali terpenuhi. “Sekarang kita menyelanggarakan PON Papua di masa pandemi ini, kemudian ke depan dengan semakin berjalannya event-event olahraga, kewajiban LADI bisa dipenuhi lagi sesuai aturan,” katanya.

Marciano meminta, atlet dan pelaku olahraga Indonesia tidak perlu khawatir akan ancaman sanksi WADA. “Saya rasa kita harus tetap jalan, apapun sanksinya, dan WADA juga tidak akan memberikan ban (larangan), kalau kita berusaha keras memberi yang terbaik,” tutup Marciano. (Ant)

Lihat juga...