Pengamat: Musyawarah dan Mufakat Hampir Terlupakan

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. -Ant

Apalagi, saat ini banyak sekali musibah dan gangguan yang tengah dihadapi Indonesia. Baik itu berupa pandemi maupun serangan ideologi asing.

Selain itu, tutur Hendri, dalam berkomunikasi terutama saat memberikan kritik, semua pihak harus bisa menjaga emosi. Ini harus dihindari, agar pesan komunikasi bisa tersampaikan, sehingga tidak berimbas negatif di masyarakat.

Terkait riuh rendahnya kritik atau komunikasi kepada pemerintah yang disampaikan oleh kelompok atau perorangan, baik berupa komunikasi politik, sosial, ekonomi, bahkan kebangsaan, dan lain-lain, Hendri memiliki pesan kepada pemerintah.

“Pertama, pemerintah harus mempelajari bahasa rakyat dalam menyampaikan kritik. Kadang bahasa berbeda, kesantunan berbeda, dan etikanya berbeda antara rakyat dengan pemerintah,” kata Hendri.

Kalau itu terjadi, ungkapnya, pemerintah harus membuka ruang dialog kepada rakyat yang emosi dengan menyampaikan pendapat dengan kritik tajam.

Hal ke dua, lanjut Hendri, pemerintah sebaiknya lebih banyak mendengarkan. Karena dengan mendengarkan, pemerintah akan lebih mengerti kondisi masyarakat yang sebenarnya terjadi.

“Apa pun hasilnya, apa pun keadaannya, pemerintah itu pasti lebih bijaksana dibandingkan rakyat. kkarena itu, yang harus lebih banyak mengerti dan bersabar adalah pemerintah,” kata Hendri Satrio. (Ant)

Lihat juga...