Penundaan Sidang Pemakzulan Trump Tengah Ditinjau Pimpinan Mayoritas Senat AS
Trump adalah satu-satunya presiden AS yang telah dimakzulkan dua kali. Persidangannya di Senat akan menjadi satu-satunya yang pernah terjadi setelah seorang presiden meninggalkan jabatannya.
Sebuah sumber yang mengetahui rencana itu mengatakan kepada Reuters bahwa DPR kemungkinan menyampaikan artikel pemakzulan paling cepat Jumat.
Sementara itu, orang nomor dua Demokrat di Senat, Dick Durbin, mengatakan dia memperkirakan artikel akan dikirim “dalam satu atau dua hari.”
Dalam persidangan pemakzulan pertama Trump, Senat memulai persidangan sehari setelah dakwaan dikirim oleh DPR.
Tetapi, senator Republik mengatakan mereka telah berdiskusi dengan McConnell tentang perlunya memberi Trump waktu untuk “proses yang sesuai,” seperti yang dikatakan Senator John Cornyn.
“Dari apa yang saya pahami dari percakapan hari ini, (proses) tersebut tidak akan dimulai sampai sekitar pertengahan Februari,” kata Senator Republik Mike Braun kepada wartawan.
Ketua DPR Nancy Pelosi menolak menjawab pertanyaan wartawan pada Kamis pagi tentang kapan dia akan mengajukan dakwaan.
Durbin mengatakan kepada wartawan bahwa masih belum ditentukan apakah Senat akan mengadakan “persidangan lengkap dengan bukti dan saksi” atau prosedur “yang dipercepat”.
Melalui hasil pemungutan suara, DPR pekan lalu menuduh Trump menghasut serangan mematikan 6 Januari di gedung Capitol. Serbuan itu merupakan upaya –yang gagal– untuk mencegah Kongres menyatakan kemenangan Biden secara resmi.
Demokrat, yang memegang mayoritas DPR, mengambil kendali Senat dengan perbedaan tipis pada Rabu (20/1).
Namun, dibutuhkan kesepakatan dari setidaknya dua pertiga di Senat –badan yang berisi 100 anggota– untuk dapat menjatuhkan hukuman atas Trump. Pemungutan suara terpisah akan diperlukan untuk mencegah Trump untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden AS.