Akibat Gempa Sulbar Sebanyak 103 Satuan Pendidikan Rusak

Diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Barat, Pos Pendidikan Sulawesi Barat menjadi sentra koordinasi penanganan darurat gempa bumi bidang pendidikan. Adapun pos ini menginduk kepada posko utama penanganan darurat bencana gempa bumi Sulawesi Barat.

Selain itu juga telah didirikan lima tenda pengungsian di BP PAUD Dikmas. Didirikan pula 20 buah tenda ruang kelas darurat untuk aktivitas pendidikan yang didatangkan dari Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Bantuan logistik darurat, seperti makanan siap saji, sembako dan kebutuhan pengungsi lainnya juga turut diberikan,” kata Hendarman.

Gempa yang terjadi sejak Kamis (14/1) lalu memberikan dampak kepada 1.203 satuan pendidikan, 192.027 peserta didik, serta 16.620 pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di Provinsi Sulawesi Barat.

Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni pengelolaan pos pendidikan (kaji cepat dampak dan kebutuhan, rencana tanggap darurat, dan pengelolaan data dan informasi), dan pengelolaan bantuan (pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi bantuan bagi pendidik, tenaga pendidik, dan peserta didik).

Saat ini bantuan dari unit utama Kemendikbud di Jakarta sedang dalam perjalanan untuk disalurkan ke pos pendidikan. Bantuan terdiri dari bantuan logistik untuk kebutuhan pengungsi, tenda pengungsi, tenda ruang kelas darurat, bantuan perlengkapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan COVID-19, serta perlengkapan belajar siswa (school kit).

Selanjutnya, Kemendikbud akan memberi bantuan yang berkaitan dengan aspek psikososial, di antaranya pengadaan sekolah darurat yang mencakup penyediaan sarana pembelajaran darurat, penyelenggaraan pembelajaran darurat dan dukungan pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta menurunkan tim untuk mendukung pembelajaran darurat tersebut. [Ant]

Lihat juga...