Produksi Alkes Dalam Negeri Meningkat Tajam di Masa Pandemi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kementerian Kesehatan (Kemkes) DR. Apt. I Gede Made Wirabrata, M.Kes, MM dalam rangkaian talkshow online Ulang Tahun Batan ke-62, Selasa (1/12/2020) – Foto Ranny Supusepa

Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka Badan Teknologi Nuklir Nasional (BATAN) DR Rohadi Awaludin menyatakan kebutuhan alkes berbasis teknologi nuklir didasari oleh berkembangnya kebutuhan diagnosa dan perawatan pada pasien terkait penyakit yang dideritanya.

“Berdasarkan data prevalensi kanker, pada periode 2013 dan 2018, terlihat jumlahnya meningkat dari 1,4 juta menjadi 1,8 juta,” kata Rohadi dalam kesempatan yang sama.

Memang alkes berbasis teknologi nuklir, 60 persennya digunakan pada bidang onkologi.

“Diikuti oleh pemanfaatan di bidang kardiologi sekitar 30 persen, tiroid, neurologi masing-masing sekitar 15 persen dan sisanya pada bidang diagnosa kesehatan lainnya. Dari sini terlihat bahwa kebutuhan akan alkes berbasis teknologi nuklir memang sudah tidak dapat diabaikan,” pungkasnya.

Lihat juga...