Pandemi Corona, Kampung Cina Cibubur Dirundung Sepi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Yatim merupakan pedagang lama yang menjual kopi sejak tahun 2000. Dia mengatakan, Kampung Cina Cibubur pertama kali diresmikan pada 2003. Hingga 2014, lokasi tersebut setiap hari dipenuhi pengunjung.
Menurutnya, sekarang pertokoan yang menjual aneka produk khas Cina juga masih ada. Tapi mereka tidak buka. Suasana masih tetap sepi. Barang jualan masih tersimpan di dalam toko.
“Sekarang pengunjung masih ada setiap akhir pekan, tapi jumlahnya jauh dibanding dulu. Mereka hanya selfie di jembatan atau pun di pintu gerbang Kampung Cina,” tandas Yatim.
Hal senada juga diakui Fitri, bahwa sepinya pengunjung diperparah akibat pandemi Covid-19. Semua libur, termasuk sekolah yang berada tidak jauh dari area Kampung Cina.
“Dulu supir angkutan sekolah kalau makan atau ngopi sambil menunggu sekolah bubar, nongkrong di Kampung Cina. Sekarang sepi banget,” ujar Fitri.
Dulu pengunjung biasa berkeliling mengitari Kampung Cina. Banyak spot foto menarik misalnya di pertokoan yang dibangun dengan konsep Cina. Juga ada objek spot foto berupa patung atau lainnya. Tak jarang, dulu lokasi itu digunakan pula untuk foto prewedding atau pun syuting.
Pantauan Cendana News di lokasi di pintu masuk Kampung Cina bertuliskan ‘Gerbang Kemakmuran’ dengan dua buah patung besar membawa pedang dan obor, penuh hiasan lampion merah. Lokasi itu masih dijaga satu Satpam di pintu masuk.
Saat masuk ke dalam ada beberapa lorong, semuanya berisikan pertokoan bernuansa Cina. Banyak toko yang tutup, terkesan tidak dirawat. Ada yang sudah lapuk dimakan usia. Di bagian belakang, ada pula satu musala tempat salat kaum muslim, lengkap dengan tempat wudu.