Warga Wairbukan Kumpulkan Kayu Bangun Sekolah Rusak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Sekolah Pendidikan Layanan Khusus (PLK) setingkat Sekolah Dasar (SD) merupakan satu-satunya sekolah yang berada di Kampung Wairbukan, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di dalam kawasan hutan lindung.

Sekolah tersebut pun rubuh diterjang angin kencang sekitar bulan April 2020 dan ditambah merebaknya pandemi Covid-19 membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah ini mati suri.

“Warga sudah rapat dengan pihak Yayasan Cerdas Anak Bangsa yang mengurus sekolah ini,” sebut Bernadus Brebo, sesepuh Kampung Wairbukan, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT saat ditanya Cendana News, Kamis (12/11/2020).

Sesepuh warga Kampung Wairbukan, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui Cendana News, Kamis (12/11/2020). Foto: Ebed de Rosary

Brebo menyebutkan, pihak yayasan pun telah meminta kesediaan orang tua murid untuk menyiapkan kayu dan bambu belah (halar) untuk membangun kembali gedung sekolah di lokasi yang lama.

Dia mengatakan, dengan begitu diharapkan aktivitas belajar mengajar di sekolah ini bisa berjalan normal kembali agar anak-anak usia SD tidak terlantar lagi, karena guru-guru jarang sekali mengajar.

“Kita ingin gedung sekolah yang rusak diterjang angin kencang bisa segera diperbaiki agar anak-anak bisa segera masuk kelas. Kami sudah tebang kayu untuk tiang bangunan sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, relawan Komunitas Jalan Kaki (KJK) Sikka, Drg. Nur Kartika Eka Candra Dewi, mengaku, ada sebuah komunitas yang ingin membangun gedung sekolah PLK Cerdas Anak Bangsa agar bisa dibangun lebih layak.

Lihat juga...