Temperatur Udara Meningkat, Waspadai Gejala Dehidrasi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Pada bulan September 2020 ini, posisi matahari berada di bumi belahan utara dan bergerak ke bumi belahan selatan melewati khatulistiwa. sehingga mengakibatkan kenaikan suhu. Saat nanti matahari, berada tepat berada di garis khatulistiwa, muncul yang namanya fenomena kulminasi utama,” terangnya.
Dengan posisi gerak semu matahari yang saat ini berada di sekitar garis khatulistiwa, lanjutnya, suhu udara dalam beberapa hari kedepan bakal bertambah tinggi.
“Kita perkirakan temperatur udara akan semakin meningkat dan mencapai maksimum tertinggi di bulan Oktober – November, ketika matahari tepat di atas Jateng,” tambahnya.
Iis menjelaskan, fenomena kulminasi utama terjadi dua kali, yakni pada bulan Februari dan bulan Oktober. “Rata-rata suhu maksimum tertinggi terjadi pada periode kedua pada kulminasi utama, yang diperkirakan terjadi pada 9 Oktober 2020 mendatang,” lanjutnya.
Sejumlah wilayah di Jateng, yang akan masuk kulminasi utama di antaranya Kabupaten Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Sejauh ini, dampak dari suhu udara yang panas di Jateng, khususnya di Kota Semarang, relatif tidak berbahaya. Hanya saja, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai gangguan dehidrasi.
“Tetap jaga kesehatan, perbanyak minum air putih dan vitamin, agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, terutama bagi masyarakat yang banyak beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.