Normalisasi Drainase Bubakan Terus Dikebut

Editor: Makmun Hidayat

“Ini merupakan bagian dari salah satu prioritas kami, dalam penanganan permasalahan banjir yang sering melanda beberapa titik di Kota Semarang. Termasuk di antaranya juga normalisasi Kali Beringin, yang dalam pengerjaannya dibantu oleh pemerintah pusat,” tandasnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi C DPRD kota Semarang, Suharsono mengatakan, meski anggaran DPU Kota Semarang dipangkas akibat refocusing Covid-19, namun pihaknya meminta agar proyek penanganan rob dan banjir di Kota Semarang tetap berjalan.

“Meski anggaran DPU dipangkas, artinya akan ada dampak di sana. Dinas harus pintar-pintar mengatur anggaran. Terutama untuk pengendalian dan penanganan rob dan banjir di Semarang,” jelasnya.

Dijelaskan, sebelumnya anggaran DPU KOta Semarang Rp 320 miliar, setelah refocusing, anggaran  menjadi Rp 125 miliar. Namun kemudian, mendapat tambahan anggaran Rp 30 miliar pada APDB Perubahan 2020. Dana tersebut dapat digunakan untuk pelayanan masyarakat, yang sebelumnya sempat tertunda khususnya pelayanan di bidang infrastruktur. Semisal, perbaikan saluran atau jalan rusak.

Di satu sisi, pihaknya juga mendorong agar dilakukan normalisasi saluran secara keseluruhan agar banjir atau genangan, yang biasa terjadi di Bundaran Bubakan bisa diantisipasi.”Kami tidak berharap ada museum tapi masih tergenang banjir, itu tidak baik. Sejak sekarang harus diantisipasi,” pintanya.

Terlebih nantinya di kawasan tersebut, juga akan berdiri Museum Bubakan, yang menjadi bagian dari kawasan Semarang Lama (Kota Lama-red). “Jadi harus bisa saling mendukung, sinergi antara Pemkot Semarang dan Kementerian PUPR ini, dalam pembangunan dan pengembangan kawasan Semarang Lama,” pungkasnya.

Lihat juga...