Di Musim Depan, Liverpool Hadapi Musuh-musuh Lebih Kuat
“Kami melihat United menyeruak. Orang-orang menganggap mereka sudah tidak memiliki peluang tetapi kami menyaksikan dengan menambah satu atau dua pemain sudah betapa bagusnya mereka dan betapa bagus mereka nanti, dan tentu saja mereka tak akan lebih buruk musim depan, dan kini ada juga Chelsea.”
“Itu bukan tentang City dan kami. Selama dua tahun terakhir ini yang paling dominan memang City dan kami, dan City selama empat atau lima tahun sebelumnya.”
City jelas memiliki alasan untuk merebut kembali gelar tersebut.
Mereka mencetak rekor 100 poin di Liga Premier pada 2018 bahwa Liverpool tidak mampu menyamainya musim ini dan kembali menyisihkan tim Klopp dari perburuan gelar pada 2019.
Tim asuhan Guardiola bahkan masih berkesempatan menjuarai Liga Champions musim ini.
Saling Mengalahkan
City menang tidak konsisten sepanjang musim ini. Hal itu terutama terjadi akibat lemahnya barisan pertahanan mereka sepeninggal Vincent Kompany dan Aymeric Laporte yang absen karena cedera panjang.
Gelandang Spanyol yang sudah lama memperkuat City, David Silva akan hengkang musim panas ini. Tetapi Phil Foden memberi harapan kepada Guardiola bahwa sang pengganti potensial telah hadir.
Klopp tidak menyangka kalah besar melawan City ketika dihancurkan 0-4 dalam pertandingan pertama The Reds setelah merebut gelar juara.
“Saya sangat positif terhadap tim saya namun saya tidak bisa menyangkal Manchester City memang sungguh bagus,” kata Klopp, lalu menyatakan tak ada tanda-tanda Manchester City telah meredup.
Finalis Piala FA Chelsea yang finis urutan empat harus memperkuat pertahanannya dan menambal kurangnya naluri membunuh dari timnya agar bisa menyaingi Liverpool musim depan.