Efek Narkoba Sintetis Lebih Berbahaya
Mereka yang kecanduan NPS akan memiliki masalah kesehatan mental jangka panjang yang lebih serius, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan masalah memori.
Overdosis
Tidak ada yang namanya batas aman untuk penggunaan narkoba. Alcohol and Drug Foundation di Australia, mengungkapkan kemasan NPS sering menyesatkan dan tidak mencantumkan semua bahan atau jumlah yang benar, sehingga memudahkan pengguna mengalami overdosis.
Efek samping dan overdosis lebih mungkin terjadi ketika NPS dikonsumsi dengan kombinasi alkohol atau obat lain. Jika seseorang overdosis NPS, dia berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius karena kurangnya tes laboratorium standar, untuk mendeteksi keberadaan NPS dalam cairan tubuh, menurut Karuvetil.
Di Indonesia, NPS yang termasuk narkotika golongan 3 populer beredar mengalahkan ganja yang berada di posisi ke dua.
“Untuk tren narkoba yang beredar di Indonesia sampai dengan sekarang, masih dominan NPS, yaitu Meth Amphetamine (sabu), serta sintetis lainnya derivat Chatinone, canaboid syntetic (ganja sintetis). Sedangkan ganja, pada posisi kedua,” tutur Mufti.
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan masyarakat mewaspadai narkoba sintetis (Synthetic Drug) yang memiliki pangsa pasar, karena harganya terjangkau.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko, pernah menyatakan, narkoba jenis sintetis ini bisa didapatkan dengan harga Rp3.000 dan siswa sekolah target yang potensial. (Ant)