Di Afghanistan, Pasien Corona Bertambah Menjadi Empat Orang

Seorang pria berjalan bersama kambingnya di kota tua Kabul, Afghanistan, Minggu (17/11/2019) – Foto Ant

KABUL – Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Sabtu (7/3/2020) mengatakan, jumlah pengidap virus corona di negara itu meningkat menjadi empat orang.

Dari 36 kasus yang diuji di Kabul, disebut-sebut 33 di antaranya menunjukkan hasil negatif. “Tiga kasus positif virus corona telah tercatat di Provinsi Herat di Afghanistan barat,” kata Wahidullah Mayar, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan, Sabtu (7/3/2020).

Herat adalah daerah yang berbatasan dengan negara tetangga, Iran, yang merupakan salah satu negara paling parah dilanda COVID-19 di luar China. Di Iran, tercatat ada lebih dari 4.000 kasus infeksi, dan puluhan kematian akibat virus tersebut.

Mayar menyatakan, saat ini muncul rasa kekhawatiran mengenai kerentanan kondisi di perbatasan Afghanistan dengan Iran. Jutaan orang Afghanistan tinggal dan bekerja di negara tetangga tersebut, dan banyak di antara mereka menghadapi tekanan politik dan ekonomi untuk kembali.

Sementara disebut Mayar, biaya untuk melakukan pengujian akan membebani sistem kesehatan Afghanistan, yang saat ini dalam kondisi kekurangan dana. Hal itu sebagai akibat dari perekonomian negara yang rusak karena konflik bertahun-tahun.  “Setiap paket, yang berisi alat penguji untuk 50 kasus corona, berharga sekitar 1.600 dolar AS (sekitar Rp22,8 juta),” katanya.

Kepala badan pengawas kesehatan Afghanistan, Sayed Attaullah Sayedzai mengatakan, negaranya telah menggandakan pemeriksaan keakuratan pengujian, dengan mengirimkan sampel tes ke Belanda. Afghanistan juga telah menyediakan ruang isolasi di pusat-pusat kesehatan di seluruh negeri. Selain di Herat, ada dugaan infeksi di enam provinsi. (Ant)

Lihat juga...