Pedagang Musiman Manfaatkan Musim Panen Duku Baturaja

Editor: Koko Triarko

Sehari menjual buah duku,Wastini bisa menjual rata-rata 2 hingga 3 kuintal. Saat stok habis, ia akan segera mengambil buah duku dari pengepul.

Sejumlah pedagang lain bahkan akan saling memberikan stok saat buah duku yang dijual berkurang. Berjualan buah musiman menurutnya dipilih sebagian warga yang memiliki modal, memanfaatkan peluang saat hasil panen melimpah.

“Hasilnya dalam satu kali musim penjualan bisa jutaan rupiah, tergantung volume penjualan,” beber Wastini.

Hasanah, salah satu konsumen, mengaku memilih buah duku sebelum ditimbang. Ia juga memastikan buah duku yang dibeli sudah matang dan tidak mengandung banyak biji. Sebab, tanpa jeli melakukan pemilihan, buah duku yang dibeli akan tercampur dengan duku yang banyak biji.

Saat puncak masa panen duku, rata-rata harga duku mencapai Rp12.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

Hasanah yang kerap membeli duku dua kilogram untuk keluarga menjadikan buah itu sebagai pencuci mulut. Sebelumnya, ia membeli buah durian saat puncak musim yang kini mulai berangsur berkurang.

Selain buah duku, di sepanjang Jalan Yos Sudarso juga banyak pedagang buah cempedak dan manggis, karena jenis buah tersebut berbarengan dengan buah duku.

Dimas, salah satu pedagang yang berjualan sekitar tiga kilometer dari wilayah Bandar Lampung, mengaku duku asal Baturaja sedang banjir. Pembeli umumnya memborong buah duku dengan sistem karungan atau hanya membeli beberapa kilogram.

Buah duku sistem karungan kerap dijual dengan harga Rp310.000 untuk berat sekitar 20 kilogram. Pembeli umumnya akan membawa oleh-oleh saat akan pulang ke Jakarta.

Buah yang gampang busuk jika proses pendistribusian kurang hati-hati, kerap membuat harga anjlok. Sebagai cara mengurangi kerugian, ia kerap menjual buah duku eceran dengan cara mencampur duku baru dengan duku yang baru dikirim. Buah duku yang banyak diminati asal Baturaja masih bisa dinikmati hingga Maret – April, mendatang.

Lihat juga...