Masyarakat Lokal Didorong Cintai Produk Batik Sumbar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Penggunaan batik hasil produk UMKM di Sumatera Barat dinilai masih kurang diminati oleh masyarakat lokal. Bahkan penggunaan batik di Sumatera Barat bisa dikatakan batik dari Jawa.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, sangat banyak produk batik di Sumatera Barat yang tersebar di berbagai daerah. Sebut saja Batik Tanah Liek di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, di Dharmasraya, dan daerah lainnya.
“Batik di Sumatera Barat ini motifnya sangat kental dengan budaya Minangkabau, tapi tidak begitu terkenal. Hal inilah yang perlu kita dorong lagi, agar masyarakat lokal cinta dengan batik Sumatera Barat,” katanya, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, berbicara soal keinginan masyarakat untuk memakai batik itu, sangat besar. Hanya saja ada sisi gengsi yang terlihat, bahwa akan semakin bagus menggunakan batik kelas nasional, ketimbang menggunakan batik produk lokal.
Pandangan yang demikian, kata Nasrul, tidaklah sepenuhnya benar. Batik Minangkabau adalah salah satu batik yang indah dan bagus di Indonesia. Hanya saja promosi yang belum begitu maksimal, karena yang menggunakan batik dari Sumatera Barat belum begitu banyak.
“Promosi batik itu kan dari orang yang memakainya. Jika jarang dipakai, maka tidak begitu dikenal oleh orang banyak,” ujarnya.
Wagub menilai cara yang bisa dilakukan agar pelaku UMKM batik di Sumatera Barat, masyarakat lokal harus mengutamakan batik Minangkabau, ketimbang menggunakan batik dari daerah lainnya.
Tidak harus 100 persen masyarakat di Sumatera Barat wajib pakai batik Minangkabau, setidaknya dari batik yang dimiliki oleh masyarakat, ada juga menyimpan batik dari Sumatera Barat ini.