Hujan Ringan Membuat Areal Sawah di Kabupaten Maros Terendam
MAROS – Meski hujan yang turun memiliki intensitas ringan, namun area persawahan di wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah utara dan barat terendam air.
Sementara sawah di daerah yang berjuluk Butta Salewangang tersebut, saat ini baru memasuki musim tanam. “Rata-rata tanaman padi kami berumur dua minggu, bahkan ada yang baru satu minggu tanam, tapi genangan air sudah mengancam tanaman padi kami,” kata salah seorang petani di Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Lau, Maros, Safaruddin, Sabtu (8/2/2020).
Sejumlah petani disebutnya, sudah melakukan pemupukan perdana. Namun tiba-tiba, hujan deras turun, sehingga pupuk terbawa air hujan. Hal senada dikemukakan Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Kabupaten Maros, Abd Wahid, yang mengatakan, sebagian besar petani di wilayah utara Kabupaten Maros sudah melakukan penanaman saat hujan perdana turun.
Karena baru ditanam, batang padi belum cukup kuat. Kondisi tersebut diperparah dengan air pasang dari laut yang masuk ke muara sungai, dan selanjutnya membuat genangan air di sawah-sawah yang ada di sekitarnya. “Semoga segera surut, agar tanaman padi kami tidak lama terendam, karena jika lebih tiga hari terendam, dikhawatirkan akarnya sudah membusuk,” ujarnya.
Dia mengatakan, apabila genangan air sampai sepekan, maka sebagian petani terpaksa harus menanam ulang. Artinya, petani mengalami kerugian waktu, tenaga dan biaya. Pengadaan bibit baru, juga menjadi beban baru bagi petani, dan itu dapat mempengaruhi masa panen ke depan.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Maros, komoditi yang dominan dikembangkan di daerah tersebut adalah padi sawah, dengan jumlah produksi rata-rata 76,50 ton. Sementara untuk padi ladang nilai produksi mencapao 16 ton per musim panen. (Ant)