UEA Ingin Terlibat di Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia

Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Minggu (12/1/2020) – Foto Ant

Luhut juga menggambarkan keakraban antara Jokowi dengan Putra Mahkota MBZ, yang bahkan sempat menarikkan kursi untuk Jokowi saat akan duduk menandatangani buku tamu kenegaraan.

Selain untuk ibu kota baru, UEA juga menyatakan keinginannya untuk menanamkan investasi lebih besar di bidang pengembangan properti, khususnya di Aceh. “Dibicarakan juga untuk Aceh, sebelumnya sudah dibicarakan dengan adiknya crown prince (Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed) untuk Aceh ingin masuk properti,” kata tambah Luhut.

Untuk itu, rencananya pada pekan depan, akan ditindaklanjuti dengan mengundang Gubernur Aceh, dan tokoh-tokohnya untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana kerja sama dengan UEA tersebut. “Minggu depan akan undang Gubernur Aceh dan tokoh-tokoh, untuk bicara ini. Mereka ada beberapa syarat. Alasannya, Sheikh Hamid (adik Putra Mahkota UEA) untuk masuk ke Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi hanya kira-kira lima jam. Saya pikir ini satu langkah yang hebat,” katanya.

Tindak lanjut dari itu, pada 10-11 Februari 2020 akan berkumpul sejumlah negara termasuk UEA di Abu Dhabi, yang memiliki sovereign wealth fund untuk kemudian berencana masuk ke Indonesia. “Mereka akan masuk ke Indonesia melalui sovereign wealth fund,” kata Luhut.

Untuk itu, Indonesia melalui Menteri BUMN, saat ini sedang memulai menyiapkan regulasi, atau aspek Undang-Undang yang lebih ramah kepada investasi. (Ant)

Lihat juga...