Potensi Cuaca Ekstrem di Sulut Sampai 10 Januari
MANADO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem.
Prediksi terbaru menyebut, potensi cuaca ekstrem bisa terjadi hingga 10 Januari mendatang. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Carisz Kainama mengatakan, siklon tropis Blake 985 hPa, terjadi di bagian Barat Laut Australia.
Keberadaanya membuat kemunculan daerah pusat tekanan rendah 1001 hPa, di Laut Arafura. Hal itu menyebabkan terjadinya pola angin shearline (belokan angin) di wilayah Sulut. “Belokan angin di wilayah Sulut berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Sulut,” sebut Carisz, di Manado, Rabu (8/1/2020).
Daerah berpotensi cuaca ekstrem diantaranya, Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Selanjutnya, pada 9 Januari 2020, berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Minahasa Selatan. Begitupun di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di 10 Januari 2020, di mana diperkirakan hujan sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu. Selanjutnya, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. “Kami berharap warga berhati-hati apabila melakukan aktivitas di saat cuaca ekstrem,” pungkasnya. (Ant)