Hilirisasi Riset Berpotensi Tumbuhkan Ekonomi Nasional

Editor: Makmun Hidayat

BOGOR — Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria menilai hilirisasi riset merupakan salah satu parameter kesuksesan sebuah inovasi. Pasalnya, hilirisasilah yang membuat sebuah riset bermanfaat lebih besar untuk publik, termasuk berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Kami mencontohkan bagaimana Biofarmaka IPB yang berhasil menggandeng kerja sama dengan swasta dalam pengembangan inovasi peneliti. Biofarmaka, salah satu research center yang banyak menghasilkan produk herbal. Sekarang ini sudah berkolaborasi secara intensif dengan pemda, pemprov, dan industri,” terang Arif, Senin (27/1/2020) di Bogor.

Dia menambahkan, saat ini IPB telah mengundang swasta untuk berkolaborasi riset di IPB. Bahkan, kata Arif, sudah beberapa di antara mereka telah bersedia bergabung. Menurut Arif upaya ini sangat strategis karena riset yang dilakukan berbasis permintaan (by demand) publik.

“Bulan kedua ini ada yang terkait minyak, kemudian ada Gapmi (Gabungan Pengusaha Minuman), PTPN. Mereka nanti akan berakantor di sini. Ini yang dilakukan kampus-kampus global. Mereka berkantor di research center. Dijadikan gedung kolaboratif untuk riset,” tambah Arif.

Rektor IPB, Arif Satria (tiga dari kanan) mendampingi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro usai menjadi pembicara pada sebuah seminar di kampus IPB, Senin (27/1/2020). -Foto: Amar Faizal Haidar

Hingga saat ini IPB telah memiliki sekitar 61 riset yang tengah didorong menjadi pemain di kancah global. Untuk menuju ke arah itu, IPB telah meminta para peneliti membuat masterplan pengembangan inovasi yang dihasilkannya.

Lihat juga...