Turunkan Emisi, Pemprov DKI Gandeng Enam Agama
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Program ACP mendorong pembangunan kota rendah emisi di kota-kota besar di Asia Tenggara melalui akselerasi aksi dan komitmen iklim nasional yang ambisius di tingkat lokal,” ujar Selamet.
Dia menilai kegiatan ini sekaligus sebagai soft launching buku dan modul lintas iman yang ditulis oleh keenam agama untuk pengendalian perubahan iklim.
“Secara faktual, kelompok agama merupakan kelompok strategis. Masing-masing agama telah memiliki doktrin ajaran dalam penyelamatan lingkungan di muka bumi,” katanya.
Selain itu, Selamet berharap dengan pendekatan keagamaan dan moral sangat ampuh menggerakkan umat dalam mengubah perilaku guna menurunkan emisi gas rumah kaca di berbagai penjuru wilayah di Indonesia terutama di Jakarta.
Dia menegaskan, ini pertama kalinya Pemprov gandeng enam agama untuk pembangunan emisi dalam konteks daerah.
“Kegiatan diskusi dan soft launching buku dan modul lintas iman untuk pengendalian perubahan iklim pertama dilakukan Pemprov DKI,” ujarnya.
Menurut Selamet, visi progran ini adalah berkontribusi pada pencapaian komitmen iklim nasional dan global yang lebih menitikberatkan pada perencanaan aksi iklim yang partisipatif dan inklusif.
“Secara konkrit kelompok lintas agama terlibat secara aktif dalam kampanye menghadapi perubahan iklim untuk membangun kesadaran umat beragama di Indonesia dalam mencegah dampak perubahan iklim. Dia berharap adanya buku itu memudahkan untuk membantu penyebaran informasi.
“Lebih memudahkan untuk membantu penyebaran informasi tentang upaya pengendalian perubahan iklim di masing-masing agama,” jelasnya.
Sementara perwakilan agama Konghucu, Js Liem Liliany Lontoh, menegaskan bahwa dalam ajaran Konghucu dikenal konsep Sancai.