Dukung Penanganan Bencana, TNI Bangun Batalyon Kesehatan
SOLO — Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang membangun Batalyon Kesehatan dengan salah satu tujuan untuk persiapan mendukung penanganan kedaruratan di lokasi bencana alam.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Fahru Zaini Isnanto, mengatakan pembangunan Batalion Kesehatan dilakukan di tiga matra yakni TNI Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL), salah satunya untuk mendukung dalam penanganan bencana alam.
“Personel medis kami memang masih terbatas karena selama ini menggunakan tenaga pelayanan kesehatan internal di Lanud-Lanud. Untuk itu, kami sedang membangun Batalion Kesehatan yang memiliki tenaga medis mulai dari dokter, perawat dan sebagainya yang siap dikirim ke daerah bencana alam. Tentunya, akan disesuaikan spesifikasi keahlian bencana yang timbul di Indonesia,” tutur Wakasau di Solo, Jumat (15/11/2019).
Pada seminar International Military Dental Forum (IMDF) 2019 dengan tema Meningkatkan Kompetensi Dokter Gigi Militer dalam Manajemen Bencana yang digelar di sebuah hotel di Solo, Jumat (15/11) tersebut, Wakasau mengatakan Batalion Kesehatan itu baru akan dibangun. Masih butuh waktu untuk mengisi personelnya. Pihaknya sudah menyusun personel yang dibutuhkan dan pengawakannya secara bertahap.
Wakasau menyebutkan, TNI AU dalam penanganannya memiliki lima karakteristik yakni kecepatan, daya tangkap, daya jangkau, fleksibilitas dan mobilitas. Pada saat ada kejadian bencana itu, para korban selalu ingin segera dibantu atau diselamatkan.
TNI AU mempunyai kecepatan misalnya terjadi bencana alam di Lombok dan Palu, dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki sesegera mungkin mengirimkan pasukan, logistik, termasuk tenaga dan peralatan medisnya untuk menangani tanggap darurat terlebih dahulu.