Rusak Akibat Tsunami, Objek Wisata di Lamsel Diperbaiki Swadaya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sejumlah pengelola objek wisata bahari terdampak tsunami pada 22 Desember 2019 melakukan perbaikan fasilitas yang rusak secara swadaya.
Muhamad Yunus, anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Minang Rua Bahari, pengelola pantai Minang Rua menyebut fasilitas yang rusak diantaranya homestay, villa, saung, warung dan tempat penangkaran penyu.

Perbaikan secara swadaya disebutnya dilakukan agar kunjungan wisatawan kembali normal. Proses pembenahan diakuinya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Perbaikan secara gotong royong dilakukan untuk fasilitas umum yang bisa digunakan oleh wisatawan. Warung, musala, saung dan pembersihan sampah disebutnya memakan waktu hampir dua bulan sejak Januari hingga Februari.
Fasilitas homestay dan villa yang sebagian merupakan milik pribadi dilakukan oleh pengelola. Ia menyebut tiga villa terbuat dari kayu, bambu mulai bisa dipergunakan kembali.
Perbaikan yang belum bisa dilakukan disebutnya giant letter atau tulisan besar Pantai Minang Rua yang amblas akibat terjangan gelombang tsunami. Penambahan fasilitas homestay yang sudah bisa difungsikan kembali menjadi tempat menginap bagi wisatawan luar Lampung.
“Animo wisatawan untuk mengunjungi objek wisata bahari masih tinggi karena sejumlah fasilitas diperbaiki swadaya oleh Pokdarwis, warga pemilik fasilitas sehingga kondisi pantai Minang Rua bisa kembali pulih,” ungkap Muhamad Yunus saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (13/10/2019).