Menengok Koja Doi, Desa Wisata ISTA 2019

Editor: Koko Triarko

SIKKA – Koja Doi merupakan sebuah desa wisata yang masuk 17 besar kategori Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 Kementerian Pariwisata RI. Wilayah desa ini terdiri atas 2 pulau, yakni pulau Koja Doi dan pulau Besar. Desa ini awalnya terkenal karena keunikan jembatan batunya sepanjang 680 meter, dan pulau tanpa kendaraan bermotor.

Koja Doi juga dikenal berkat bukit batunya setinggi kurang lebih 30 meter. Bebatuan purba berwarna hitam berukuran besar ini seolah terusun rapi bertumpuk membentuk bukit.

Wisatawan bisa menikmati keindahan alam bawah lautnya, sunrise dan sunset dari berbagai lokasi serta menikmati keindahan pulu Koja Doi dari perbukitan di pulau Besar.

Desa Koja Doi di kecamatan Alok Timur, kabupaten Sikka, NTT, merupakan sebuah desa yang berada di gugusan pulau dalam kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere. Wilayah desa Koja Doi berada di pulau Besar dan pulau Koja Doi.

Jumlah penduduk desa Koja Doi sebanyak 1.693 jiwa dengan 458 KK. Laki-laki 914 dan perempuan 778 orang. Desa ini terbagi atas 3 dusun. Dusun Koja Doi berada di pulau Koja Doi serta dusun Koja Gete dan Margajong di pulau Besar.

Jembatan Batu

Apa yang membuat desa Koja Doi masuk nominasi Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 Kementrian Pariwisata RI?

Mongabay Indonesia pun berkesempatan menikmati keindahan desa ini pada 29-31 Agsutus 2019.

Koja Doi sejatinya dikenal berkat destinasi wisatanya, jembatan batu, yang menghubungkan pulau Besar dan pulau Koja Doi. Jembatan sepanjang 680 meter ini terbuat dari susunan bebatuan.

Keindahan terumbu karang di depan pulau Koja Doi dan sepanjang pesisir pantai Margajong hingga Lebantour yang masuk kawasan desa Koja Doi, kecamatan Alok Timur kabupaten Sikka, NTT. -Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia.
Lihat juga...