Bupati Flotim: Kekuatan Peradaban Dinilai dari Hasil Seni Budaya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LARANTUKA – Ribuan masyarakat dari 7 desa di kecamatan Lewolema, kabupaten Flores Timur (Flotim), provinsi NTT, memadati lapangan bola desa Bantala. Sekitar pukul 15.20 WITA rombongan bupati Flores Timur dan staf ahli menteri Pendidikan dan Kebudayaan tiba di pintu masuk disambut sapaan adat.
Dalam membuka festival, bupati Flotim menekankan pentingnya menyelenggarakan festival adat dan budaya. Untuk itu, penyelenggaraan festival dianggap penting memperkuat identitas seni budaya.
“Kekuatan suatu budaya atau peradaban salah satunya dinilai dari sudut-sudut seni budaya yang dihasilkan,” kata Antonius Gege Hadjon, bupati Flores Timur, Rabu (11/9/2019) sore saat membuka festival Lamaholot di desa Bantala.

Karya seni budaya tersebut, tegas Anton, sapaannya, memerlukan ruang-ruang transit sebagai bagian dari perjalanan untuk meraih reputasi seniman. Juga untuk merawat pertumbuhan serta kelestarian budaya.
“Semakin sering karya seni budaya berada dalam gerak transit maka semakin mudah terjadi proses diseminasi terkait kualitas, makna, nilai, proses kreatif dan narasi historis karya seni budaya dimaksud,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjut mantan wakil ketua DPRD Flotim ini, akan berimplikasi pada pertukaran transaksi ekonomi. Salah satu ruang transit yang bersifat publik berupa festival.
“Atas kesadaran tersebut pemerintah daerah dalam kepemimpinan kami dua tahun terakhir ini memproduksi berbagai festival seni budaya dengan semangat pariwisata,” tuturnya.