Bantuan PLTS di Ende Harus Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Editor: Mahadeva

ENDE – Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Desa Boafeo, Kabupaten Ende, NTT harus mampu meningkatkan derajat ekonomi warga setempat.

Hal tersebut sesuai dengan perencanaan masyarakat dan pendampingannya, yang selama satu tahun melakukan penyusunan. Nilai tambah yang dihasilkan haruslah benar-benar dipahami sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Masyarakat Boafeo menyepakati dua nilai tambah, energi untuk penerangan rumah tangga, peningkatan pendapatan masyarakat dan kualitas pendidikan,” kata Marlistya Citraningrum, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan, Institute for Essential Services Reform (IESR), Minggu (25/8/2019).

Energi yang dimaksud adalah, energi terbarukan yang tersedia di wilayah  setempat. Sebelum sampai pada penentuan penggunaan energi surya (fotovoltaik), asesmen yang dilakukan IESR juga mencakup potensi mikrohidro dari sungai terdekat. Dari desain Energy Delivery Model (EDM) yang dibangun, memperlihatkan kebutuhan energi di Boafeo cukup multi dimensional.

Tidak hanya pada kebutuhan penerangan dan tidak selesai pada penyediaan energinya saja. “Dari nilai tambah terkait kopi misalnya, energi telah dilihat sebagai faktor pendorong untuk meningkatkan produktivitas. Di sisi lain, juga perlu kegiatan pendukung untuk mendorong para petani kopi mempraktikkan cara pertanian yang baik,” sebutnya.

Penyerahan bantuan PLTS dari Hapsari Damayanti, Program Officer Akses Energi Berkelanjutan IESR (kanan) kepada Kepala Sekolah SDK Boafeo,Ende,NTT,Agustinus Rani.Foto: Ebed de Rosary

Penyediaan PLTS atap, juga dilakukan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pedagogi guru-guru SDK Boafeo dan sekitarnya. Sehingga mereka dapat melakukan praktik pembelajaran secara lebih interaktif.

Lihat juga...