Pesanan Mebel Ban Bekas di Maumere Terus Meningkat

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Permintaan mebel dari bahan ban bekas di Provinsi NTT, terus meningkat dari waktu ke waktu. Meskipun hanya usaha rumahan, namun hasil penjualannya cukup lumayan menambah pendapatan.

“Produksi kami masih tetap banyak peminat. Dalam sebulan masih berkisar antara 4 sampai 6 buah, sebab material ban bekas pun juga terbatas,” ungkap Petrick S.M. Nurak, pendiri Rumah Ban Bekas (Rumbabe), Selasa (22/7/2019).

Dikatakan Petrick, pesanan produknya hanya berasal dari berbagai tempat di NTT. Selain tidak ingin menjual ke luar daerah, dirinya beralasan pesanan dari NTT pun masih banyak.

“Ini kan produksi rumahan yang berawal dari hobi saja dan pekerjanya hanya dua orang. Paling dalam seminggu maksimal bisa produksi dua set meja dan kursi saja,” tuturnya.

Petrick S.M. Nurak,pendiri Rumah Ban Bekas (Rumbabe),yang memproduksi mebel dari ban bekas sekaligus berprofesi sebagai notaris di kota Maumere. -Foto: Ebed de Rosary

Selain ban bekas, Rumbabe juga memproduksi meja dan kursi dari drum bekas. Ini untuk mengisi kekosongan bahan baku ban bekas, terutama ban bekas mobil yang diperolehnya dari berbagai bengkel sepeda motor di kota Maumere.

“Kami membutuhkan ban bekas yang masih layak pakai, sehingga kekuatannya terjaga. Kalau permintaan banyak, tentu kami akan mencari hingga ke kota-kota tetangga di Flores,” terangnya.

Petrick mengaku, sehari-hari berprofesi sebagai notaris dan memiliki kantor sendiri di samping bengkel usahanya. Membuat mebel merupakan bagin dari hobinya untuk berkreasi sekaligus memberikan pendapatan bagi orang lain.

Lihat juga...