Kepulauan Mentawai Berpeluang Masuk Rute Tds 2020
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Tour de Singkarak yang kini telah memasuki usia tahun ke-11, memang Mentawai selama ini tidak bisa terlibat, selain jalan yang mendukung, transportasi menuju Mentawai juga tidak ada. Begitu juga untuk penginapan. Untuk sekarang, seiring Trans Mentawai terus dikerjakan, pendukung lainnya seperti penginapan juga perlu dipersiapkan,” ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini ide yang terpikir olehnya apabila nanti Mentawai jadi masuk dalam TdS 2020, maka untuk penginapan bisa dilakukan di atas kapal yang ukuran lebih besar, seperti kapal angkutan orang yang ada di Teluk Bayur.
“Saya berpikir begitu, jadi yang perlu ditunggu di sini jalan Trans Mentawai. Jika selesai Trans Mentawai, maka kemungkinan besar Mentawai berpeluang terlibat di TdS,” ungkapnya.
Nasrul mengakui, meski dari Pemprov Sumatera Barat merencanakan Mentawai masuk, persoalannya disetujui atau tidak berada di tangan Kementerian Pariwisata dan Kementerian PU. Karena di sini perlu ada persetujuan dari pemerintah pusat, seperti kondisi jalan dan potensi wisata.
Sejauh ini potensi wisata di Mentawai tidak diragukan lagi dan yang tinggal sekarang itu cuma jalan. Kini pembangunan Trans Mentawai terus dilakukan.
Terkait pembangunan Trans Mentawai, Wagub mengatakan dari laporan terakhir yang diterima dari pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, kini pembangunan jalan negara Trans Mentawai telah terlaksana 393,20 kilometer dengan rincian, Pulau Sipora sepanjang 77 kilometer, Pagai Utara 63 kilometer, Pagai Selatan 66 kilometer, dan Siberut 187,20 kilometer.
Dari kondisi yang demikian, dari data awal tahun 2019 ini, jalan yang telah dibangun dengan pengerasan sepanjang 63,10 kilometer, dan belum dibuka sepanjang 154,40 kilometer dan yang sudah terbuka tapi belum pengerasan sepanjang 171,70 kilometer.