Atasi Kemacetan Lintas Sumatera, Pasar Koto Baru Dialihkan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Irwan mengaku sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengatur permasalahan macet jalan jalur lintas Padang-Bukittinggi di Pasar Koto Baru tersebut. Seperti halnya dengan menugaskan Polisi, Dinas Perhubungan dan menambah Satpol PP untuk mengatur pedagang dan lalu lintas, namun tetap saja terjadi macet.
“Kondisi jalan di sini benar-benar sempit, mungkin lebar jalan hanya 4 meter. Kalau dibuat pelebaran jalan, tidak mungkin. Nah caranya itu pasar ini digeser ke belakang, maka kita bangun yang baru,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, sebelum adanya rencana pembangunan pasar, Pemprov Sumatera Barat bersama Pemkab Tanah Datar memiliki ide untuk membangun jalan layang, memindahkan sebagian pedagang ke bagian seberang pasar dan membangun bagian belakang pasar. Akan tetapi belum mencapai titik temu dan kemacetan tetap terjadi.
“Saat inilah ada kesepakatan bersama masyarakat mau membebaskan lahan, syukur alhamdulillah saya sampaikan terima kasih kepada pemilik lahan yang merelakan lahannya untuk dibebaskan,” kata Irwan Prayitno.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana dari APBD kabupaten Rp 4,7 miliar untuk pembebasan lahan masyarakat yang akan digunakan untuk perluasan pasar ke bagian belakang.
“Ada empat orang warga dari dua kaum tanahnya yang telah dibebaskan yaitu Syahnidar dan Sumarmi dari kaum Datuak Garang Suku Koto Tibalai, kemudian Yasni dan Ida Cs kaum Datuak Tungga Nan Itam Suku Pisang,” jelas Bupati Irdinansyah.
Ia menjelaskan Pasar tumpah di pinggir jalur lintas Sumatera daerah Tanah Datar, Sumatera Barat dibangun ulang dengan menggesernya belasan meter ke belakang dari lokasi lama sehingga tidak lagi mengganggu arus lalu lintas kendaraan di titik tersebut.