Golput Menggerus Pendewasaan Demokrasi di Indonesia
“Pemilu hanya akan dinikmati para elite jika publik memilih berdiam di rumah (golput),” kata dia.
Arya menyebutkan berdasarkan analisis data dari media sosial dalam rentang 27 Januari-19 Februari 2019 seperti twitter menunjukkan bahwa percakapan soal golput di Jawa Barat menempati posisi pertama mencapai 21,60 persen, diikuti DKI Jakarta 14,94 persen, dan Jawa Timur 14,64 persen.
Arya mengatakan isu golput menjadi ramai diperbincangkan di media sosial di antaranya karena isu itu mulai dilontarkan oleh orang-orang atau tokoh publik yang memiliki pengaruh dengan jumlah pengikut yang banyak.
Pemicu lainnya, kata dia, adalah ketika bertepatan dengan momentum politik yang pas seperti saat debat pilpres di mana sebagian orang kemungkinan merasa kecewa atau tidak cocok dengan kedua pasangan capres-cawapres.
“Meskipun ada juga yang disebabkan persoalan teknik (pemilu), tetapi yang paling banyak memang karena adanya kekecewaan atau secara ideologi tidak ada yang nyambung dengan para kandidat,” kata dia. (Ant)