KEK Galang Batang di Bintan Diresmikan
Kemudian, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tahap I berkapasitas 6×25 MW yang ditargetkan selesai pada 2021 senilai Rp1,93 triliun. Selain itu, terdapat pembangunan DAM untuk penyimpanan air berkapasitas 7.518.000 m3 senilai Rp196 miliar dan pembangunan Brick Factory dan Coal Gas sekitar Rp870 miliar. Semua investasi dan pembangunan sarana infrastruktur tersebut, dilakukan oleh PT Bintan Alumina Indonesia selaku pengusul KEK Galang Batang.
KEK Galang Batang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.42/2017, pada 12 Oktober 2017 yang menjadikan kawasan ini paling cepat beroperasi, dengan jangka waktu hanya 14 bulan. Kegiatan utama KEK tersebut adalah industri pengolahan bauksit dan logistik, dengan luas lahan 2.333 hektare. Berbagai sarana infrastruktur yang telah terbangun dalam KEK antara lain jalan kawasan beserta drainase yang telah terbangun sepanjang 2,6 kilometer dari target sepanjang delapan kilometer serta gerbang kawasan.
Kemudian, instalasi jaringan air bersih pada area perkantoran, yang menggunakan sumur pompa berkapasitas 60 liter per detik. Selanjutnya, kebutuhan air bersih akan dipenuhi melalui penyimpanan air berkapasitas 7.518.000 meter kubik. Terdapat juga kantor administrator dan kantor pengelola KEK, fasilitas keamanan, fasilitas sistem persampahan dan pemadam kebakaran yang disediakan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bintan.
Kawasan ini juga telah terpasang daya sebesar 0.8 MVA dari PLN di kantor administrator KEK Galang Batang dan dalam tahap penyambungan listrik dengan kapasitas 2×1.3 MW dari PLN. Listrik di kawasan akan ikut didukung oleh pembangkit listrik berkapasitas 6×25 MW, yang ditargetkan terbangun pada 2021.