Toko Buku Bekas di Kuta Banyak Dikunjungi Wisman

Editor: Koko Triarko

BADUNG – Tidak banyak yang tahu, di tengah megahnya bangunan hotel dan restoran di kawasan Kuta Badung, Bali, terdapat sebuah toko yang menjual berbagai buku bekas yang best seller, seperti kisah nyata, novel, bahkan buku sains. Namanya, Toko Bayu Book Shop. Toko buku ini terletak di Jalan Poppies II Gang Bedugul Kuta, Badung, Bali.
Ni Luh Sukerni, pemilik sekaligus penjual buku bekas, mengatakan, usahanya ini sudah berjalan sejak lima tahun ini. Rata-rata buku yang dijual di tempatnya ini merupakan novel dan buku kisah nyata dari tokoh atau inspirator dunia. Sementara sisanya merupakan koleksi buku sains.
“Rata-rata yang dijual bersaing macam buku seperti novel, filosofi, bahkan kisah nyata dari tokoh dunia. Bahasanya juga macam-macam, antara lain bahasa Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda, serta bahasa Swedia. Ya, perbandingannya antara 85 persen untuk novel dan kisah nyata, dan 15 persen buku sains. Semua ada di sini,” ucap Ni Luh Sukerni, saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (16/10/2018).
Ni Luh Sukerni, pemilik sekaligus penjual buku bekas Toko Bayu Book Shop di Jalan Poppies II Gang Bedugul Kuta, Badung, Bali. -Foto: Sultan Anshori.
Menurutnya, buku-buku tersebut kebanyakan didapat dari para bule yang kebetulan sedang berlibur ke Bali. Buku itu dibawa oleh para tamu yang sengaja membawa buku, namun karena sudah merasa sudah terbaca akhirnya buku tersebut ditinggal begitu saja di kamar hotel.
“Biasanya, buku ini didapat dari para klinik service hotel di sekitar ini. Mereka menjualnya ke kita. Ada juga tamunya juga yang sudah tahu pusat jual beli buku bekas ini,” katanya.
Biasanya, yang paling laris adalah buku kisah nyata. Harganya Rp160.000. Tergantung historis yang ditulis dalam buku kisah nyata tersebut. Novel rata-rata dijual Rp75.000. Yang paling laris novel di sini biasanya novel terbaru karangan dari Jojo Moyes, atau cerita terbaru yang mengandung cerita love story. Perbandingan harga jual buku di sini mencapai separuh harga dari harga toko.
Suka duka menjadi penjual buku bekas di Kuta, tergantung kunjungan wisatawan. Jika tamu sepi, persentase penjualan juga sepi. Selain itu, duka lainnya adalah harga sewa tempat di kawasan Kuta ini sebesar Rp25 juta per tahun, dengan luas tempat 4×5 meter.
“Kadang tamu komplain, kenapa harganya mahal. Tapi setelah dikasih pengertian, bahwa sewa tempat mahal baru mereka mengerti. Intinya kita sama-sama enak. Mereka juga bebas tukar tambah di sini. Beda dengan toko buku resmi yang jelas-jelas tidak bisa menukar buku,” kata Ni Luh.
Karena tergolong buku bekas, maka dibutuhkan perawatan khusus. Harus sesering mungkin dibersihkan, agar tidak termakan rayap. Biasanya yang paling dominan tamu yang peminat buku dis ini seperti tamu Eropa dan Australia.
“Juga menjual buku-buku sains, seperti buku dokter. Banyak terkadang mahasiswa yang malah menemukan buku yang mereka cari hanya ditemukan di sini,” kata wanita asal Kabupaten Karangasem, Bali ini.
Wisatawan yang datang cukup bervariasi. Mulai dari hanya sekadar mencari buku bacaan biasa sebagai teman di kala menghabiskan liburan di Bali. Atau bahkan yang datang secara khusus ke tempat ini untuk mencari buku tertentu.
Kartika, wisatawan asal Surabaya, mengaku datang khusus untuk mencari koleksi buku untuk keperluan penelitian menjelang skripsi. Ia mengetahui tempat penjual buku bekas di Kuta ini dari rekomendasi seorang teman, yang kebetulan juga sempat mengunjungi tempat ini.
“Cari buku untuk kepentingan skripsi. Ya, kebetulan pas liburan ke sini, ya sekalian saja mampir,” kata mahasiswi kedokteran di salah satu kampus swasta di Jawa Timur, ini.
Lihat juga...