Pembagian Masker di Sulteng, Cegah ISPA

Ilustrasi -Dok: CDN
JAKARTA – Komite Penghapusan Bensin Bertimpal, menilai pembagian masker oleh Pertamina kepada pengendara motor di Donggala-Palu dinilai tepat, karena pascamusibah gempa bumi dan tsunami, penyakit yang potensial menyerang adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
“Kalau kita lihat, yang terkena tsunami rata-rata menjadi gersang. Ketika kering itulah mudah menjadi debu yang menyebabkan ISPA. Belum lagi banyaknya reruntuhan. Kalau kondisinya memang demikian, maka pemberian masker memang sudah tepat,” kata Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, di Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Safrudin menjelaskan, pascagempa, kondisi sanitasi memang buruk. Ditambah lagi evakuasi jenazah yang sudah pasti memunculkan bau menyengat serta lumpur mengering yang menjadi debu.
Ia menjelaskan, dalam konteks pencemaran udara, penyebab ISPA, karena masuknya benda-benda asing ke dalam saluran pernafasan. Benda asing tersebut tidak hanya debu. Tetapi, juga bau menyengat dan gas seperti gas karbon dan gas lain yang mungkin berada di sekitar lokasi.
Menurut Safrudin, pemberian masker bisa berguna untuk mencegah penularan penyakit. Apalagi, jika terdapat warga pengungsian yang sudah terkena ISPA, biasanya akan merembet pada penyakit menular lain, seperti influenza.
Dengan demikian, pemberian masker juga harus tetap dibarengi dengan bantuan kebutuhan primer, yaitu makanan dan obat-obatan.
Pertamina selain memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan juga BBM kepada rumah sakit, juga mendirikan posko kesehatan serta masker kepada pengendara motor yang lewat di sekitar Jalan Raya Donggala Loli, Sulawesi Tengah. (Ant)
Lihat juga...