Kejar Target Imunisasi Rubella, Dinkes PPU Vaksin 756 Anak per Hari

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Dr. Arnold Wayong. Foto: Ferry Cahyanti

PENAJAM — Hingga awal Oktober, realisasi program imunisasi Measle-Rubella (MR) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur baru mencapai 65 persen. Angka tersebut masih jauh di bawah target 95 persen, pada akhir bulan September kemarin.

“Banyak orangtua yang khawatir melakukan vaksinasi anaknya karena isu vaksin dan kandunganya yang diharamkan,” kata kepala dinas kesehatan kabupaten PPU, Dr. Arnold Wayong, Jumat (05/10/2018).

Ia menyebutkan, Kecamatan Penajam menjadi wilayah dengan penolakan program vaksinasi MR terbanyak, dengan hanya menyumbang 26 persen. Dari target 42.000 anak, baru mencakup 65 persen atau 27.000 orang.

 

Dengan tidak tercapainya target pemberian imunisasi campak rubella secara nasional. Sesuai surat edaran menteri kesehatan, program vaksinasi MR diperpanjang hingga akhir Oktober 2018 ini.

“Untuk memenuhi target nasional, kita harus memberikan vaksin 756 orang anak atau 1,2 persen dari sisa 35 persen per hari hingga akhir bulan ini. Tapi kita optimis itu bisa terpenuhi. Petugas yang ada di 11 puskesmas dan vaksin kita, cukup,” tutup Arnold.

Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gofur Mas’ud mendukung upaya yang dilakukan dinas kesehatan dalam melakukan pencegahan penyakit campak dan rubella di masyarakat. Namun, dirinya meminta tidak ada paksaan bagi warga yang menolak.

“Kita tidak boleh memaksakan, tapi di sisi lain vaksinasi MR ini upaya pemerintah untuk menjamin kesehatan masyarakat,” jelas Gofur.

Menurutnya, penolakan yang disebabkan ketidakhalalan vaksin MR merupakan hal yang wajar. Terlebih, kabupaten PPU mayoritas berpenduduk muslim.

Lihat juga...