Dibutuhkan Rp253 Triliun untuk Akses Aman Air Minum

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono - Dok: CDN

JAKARTA — Target pemerintah untuk mencapai 100 persen akses aman air minum pada tahun 2019 di seluruh kawasan Nusantara dinilai memerlukan biaya hingga sekitar Rp253 triliun sehingga membutuhkan sumber pembiayaan juga dari luar APBN.

“Diperkirakan untuk mencapai 100 persen akses aman air minum diperlukan biaya yang sangat besar, yaitu sekitar Rp253,8 triliun dengan komposisi 20 persen dari APBN dan 80 persen non-APBN,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis, Jumat (14/9/2018).

Mengingat keterbatasan dana APBN, lanjutnya, maka skema kerja sama pendanaan dari BUMN dan BUMD sangat diperlukan untuk meningkatkan akses layanan air minum bagi masyarakat.

Di bidang air minum, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga telah membuat program strategis untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum dengan membangun beberapa Sistem Penyedian Air Minum (SPAM), yaitu SPAM Regional, SPAM Kawasan Perkotaan, SPAM Kawasan Khusus, SPAM Kawasan Rawan Air, dan SPAM berbasis masyarakat.

Pembangunan beberapa SPAM yang saat ini sedang dilaksanakan dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) antara lain SPAM Umbulan dengan kapasitas 4.000 liter/detik yang akan melayani 12 juta penduduk di Provinsi Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2019.

Selain itu juga dibangun SPAM Bandar Lampung dengan kapasitas 750 liter/detik yang akan melayani 300 ribu penduduk di Kota Bandar Lampung yang saat ini dalam proses konstruksi dan diperkirakan beroperasi pada tahun 2021.

SPAM KPBU lainnya yakni SPAM Semarang Barat dan SPAM Jatiluhur I dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter/detik dan 5.000 liter/detik yang saat ini sudah memasuki proses pelelangan.

Lihat juga...