Bank Sampah Belum Bisa Terima Penukaran Tiket Bus Suroboyo
SURABAYA — Bank Sampah Induk di Ngagel, Kota Surabaya, Jawa Timur, belum bisa menerima penukaran botol plastik dengan tiket bus Suroboyo karena pemerintah kota belum menerbitkan aturannya.
Humas Bank Sampah Induk Ngagel, Nurul Hasanah di Surabaya, mengatakan bank sampah belum berani menerima penukaran botol plastik dengan tiket bus Suroboyo karena belum mengetahui bagaimana nantinya mekanisme pertanggungjawaban dari penjualan botol plastik hasil penukaran itu.
“Hasil itu disetorkan kemana kalau tidak ada Perwali (Peraturan Wali Kota). Itu lumayan buat kami,” katanya di Surabaya, Minggu (16/9/2018).
Nurul menjelaskan kerja sama penukaran botol plastik dengan tiket bus Suroboyo antara Pemerintah Kota Surabaya dan Bank Induk Sampah di bawah Yayasan Bina Bakti Lingkungan dilakukan sejak bus itu dikenalkan ke masyarakat.
Namun, dia menjelaskan, setelah tiga pekan kerja sama itu dihentikan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan alasan menunggu penerbitan Peraturan Wali Kota Surabaya mengenai mekanisme operasi bus tersebut.
“Sekarang ini kami masih menyimpan sekitar 500 kilogram botol penukaran tiket. Semuanya tercatat dengan baik. Kami tidak berani menjualnya. Kalau Pemkot mau mengambil silakan,” kata Nurul.
Penghentian sementara penukaran botol plastik dengan tiket bus Suroboyo di bank sampah membuat warga yang hendak mencoba layanan itu kecewa, termasuk di antaranya Taruli, warga Pucang.
Taruli kecewa setelah niatnya untuk menukarkan botol plastik dengan tiket bus Suroboyo ditolak pengelola Bank Sampah Induk Ngagel.
“Ini baru pertama kali mencoba. Saya tahunya bisa menukarkan di sini dari media sosial. Tapi kenapa di medsos tidak dijelaskan kalau sekarang tidak bisa,” katanya.