Festival Panji Internasional, Gelaran Lestarikan Karya Nenek Moyang

Editor: Mahadeva WS

MALANG – Pada Oktober 2017, kumpulan naskah Panji yang disimpan di perpustakaan nasional secara resmi telah diterima dan diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu warisan dunia.

Untuk merayakannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar acara kesenian bertajuk Festival Panji Internasional. Festival Panji diselenggarakan bersama oleh empat daerah yakni Bali, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jakarta.

Direktur festival Panji , Wardiman Djoyonegoro – Foto Agus Nurchaliq

Direktur program Festival Panji Internasional Wardiman Djoyonegoro menyebut, beberapa tahun yang lalu Indonesia mengajukan pengakuan naskah-naskah kuno cerita panji kepada Unesco sebagai warisan dunia.

“Untuk itu kita semua patut senang dan berbangga bahwa ada karya nenek moyang kita yaitu berupa naskah panji yang begitu banyak dapat diterima oleh Unesco. Oleh karenanya, Kemendikbud bersama empat daerah ingin merayakannya dan menjadikan kebanggaan sehingga dipilihlah tahun 2018 untuk menggelar panji internasional,” ucapnya dalam acara pembukaan Festival Panji Internasional di Malang, Senin (2/7/2018).

Unesco menerima cerita panji ini setelah kurang lebih ada 90 nominasi yang masuk. Cerita panji diterima karena mampu memukau para juri di Unesco. Karena, setelah 7 abad lamanya bisa menjadi sangat populer dan menyebar ke seluruh nusantara. “Tidak hanya di nusantara, cerita Panji juga menyeberang lautan menuju Malaysia, Kamboja, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan Filiphina,” ungkapnya.

Lihat juga...