Selain itu, KRI Raden Eddy Martadinata juga memiliki pengecoh Rudal Termal SKWS DLT-12 T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, jammer hingga mengecoh infra merah dan frekuensi.
Sedangkan produk kedua, BRP Davao Del Sur LD-602 merupakan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD). Kapal tersebut sebelumnya dipesan Filipina, dan resmi dikirimkan pada 2017 silam.
Bayu menyebut, kapal tersebut berfungsi asasi militer dan non-militer. Operasi militer di laut, kapal angkut dan logistik, serta memiliki landasan pendaratan yang dapat mengangkut 2 helikopter, sekaligus 2 LCU di Deck Tank yang berfungsi untuk mendaratkan prajurit saat melakukan operasi militer di darat. (Ant)