Pejabat AS Mulai Selidiki Jatuhnya Helikopter Liberty

Ilustrasi - dok CDN

NEW YORK – Penyidik Amerika Serikat (AS) pada Senin (12/3/2018) tiba di tempat helikopter jatuh di perairan dingin Sungai Timur, New York. Kejadian jatuhnya helikopter tersebut menewaskan lima penumpang, dan hanya pilot yang masih hidup.

Beberapa saat sebelum kecelakaan pada Minggu (11/3/2018) malam, pilot tersebut mengirim panggilan Mayday melalui radionya. Dalam informasinya pilot mengatakan bahwa mesin helikopter tersebut tidak bekerja seperti yang terekam dan dikirim dalam jaringan.

Helikopter merah yang jatuh tersebut, disewa secara pribadi oleh sekelompok juru foto profesional dan amatir. Helikopter, jatuh di perairan tersebut dan terbalik sekitar pukul 19.00 waktu setempat atau 06.00 WIB. Lokasi jatuh di dekat ujung utara Pulau Roosevelt, tepat di timur Manhattan.

Pejabat Badan Keselamatan Angkutan Nasional berkumpul di dermaga apung di dekat tempat kecelakaan itu pada Senin. Saat mereka memulai penyelidikan atas penyebab kejadian tersebut.“Sedikit-dikitnya, dua penumpang tewas saat penyelam penyelamat tiba,” ujar kepolisian setempat.

Tiga penumpang lainnya, yang harus dilepaskan dari sabuk keselamatan helikopter, dinyatakan meninggal di rumah sakit. Pilot berhasil melepaskan diri dari sabuk keselamatan dan kemudian dipulangkan dari rumah sakit. Departemen Kepolisian New York mengenali pilot helikopter itu sebagai Richard Vance (33), namun menolak menyiarkan nama korban sebelum keluarga mereka diberitahu.

Vance mengatakan kepada penyidik bahwa sebuah tas penumpang mungkin telah secara tidak sengaja mengaktifkan saklar pengisian bahan bakar darurat helikopter. “Helikopter komersial biasanya memiliki saklar jika mesin terbakar,” menurut Instruktur pilot dan penerbangan di perusahaan Pelatihan Penerbangan Helikopter di Ronkonkoma, New York Jeremy Conley.

Lihat juga...