Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma Mundur di Tengah Tekanan

Ilustrasi kawasan Afrika Selatan. Dokumentasi CDN

JOHANNESBURG – Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma pada Rabu malam (14/2) mengundurkan diri, di tengah tekanan dari partai yang memerintah, Kongres Nasional Afrika (ANC).

Meskipun sebelumnya memperlihatkan pembangkangan, Zuma mengumumkan pengunduran dirinya kepada rakyat negara itu cuma satu jam sebelum tenggat yang ditetapkan oleh ANC, dalam upaya menghindari perpecahan dalam tubuh partai tersebut.

“ANC tak pernah boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya telah sampai keputusan untuk mundur,” kata Zuma pada Rabu malam di Union Building dalam pidato perpisahan selama 30 menit kepada rakyat Afrika Selatan.

“Tak boleh ada nyawa yang melayang atas nama saya, dan juga ANC tak boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya sampai pada keputusan untuk mundur sebagai presiden republik dengan masa berlaku secepatnya sekalipun saya tak setuju dengan keputusan pimpinan organisasi saya. Saya sejak dulu selalu menjadi anggota ANC yang disiplin,” katanya.

Ia mengatakan, ia sebenarnya berharap digeser sejalan dengan undang-undang dasar.

“Saya harus menerima baik bahwa jika partai saya dan rekan saya menginginkan bahwa saya disingkirkan dari jabatan saya, mereka harus melakukannya dengan benar dan melakukannya dengan cara yang ditetapkan di dalam Undang-Undang Dasar. Saya tidak takut dengan mosi tak percaya atau pemakzulan, sebab semua itu adalah mekanisme hukum buat rakyat negeri yang indah ini untuk menyingkirkan presiden mereka,” kata Zuma.

Zuma meminta maaf kepada rakyat atas kekeliruan yang ia lakukan selama masa jabatannya. Ketika berbicara dalam Bahasa Zulu di dalam sambutannya, ia mengatakan, ia percaya telah melaksanakan tugas yang diberikan oleh negeri tersebut, tapi jika ia telah berbuat salah, “Tolong maafkan saya”.

Lihat juga...