Kamboja Tangkap Puluhan Anggota Kelompok Penipuan Telekomunikasi
PHNOM PENH – Pihak berwenang Kamboja menangkap 36 tersangka yang tediri dari warga Kamboja, Taiwan dan Thailand, Jumat (16/2/2018). Mereka yang ditangkap dicurigai melakukan penipuan telekomunikasi.
Polisi Militer setempat mengatakan, yang menjadi korban dari para penipu tersebut berada di luar negeri. Tercatat Kamboja yang merupakan sekutu setia China, telah mendeportasi ratusan warga China dan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Aksi tersebut bagian dari tindakan keras terhadap penipuan telekomunikasi. Aksi penipuan tersebut dilakukan di berbagai tempat di Kamboja termasuk di ibu kota, Phnom Penh.
China telah memerangi aksi penipuan telekomunikasi selama bertahun-tahun. Pihak berwenang di Beijing menyebut, aksi penipuan tersebut menyebabkan kerugian finansial mencapai miliaran dolar. Penangkapan pada Jumat (16/2/2018) dilakukan di Phnom Penh dan di kota resor Sihanoukville yang merupakan pusat investasi China.
“Para tersangka yang ditangkap pada aksinya menargetkan korban dari negara tetangganya Thailand. Mereka menggunakan Kamboja sebagai tempat memeras uang dari para korban di luar negeri, termasuk orang-orang di Thailand,” tandas Komandan Polisi Militer Nasional Kamboja Sao Sokha.
Kelompok tersangka tersebut, terdiri dari 26 warga Thailand, enam orang dari Taiwan, dan empat orang Kamboja. Mereka dituduh melakukan pemerasan dalam jaringan dengan para korbannya di China dan Thailand. Tersangka yang merupakan warga negara asing akan dideportasi jika tidak ada bukti kejahatan yang dilakukan di Kamboja.
“Kami tidak mengizinkan Kamboja menjadi tempat berlindung bagi penjahat. Penggrebekan dilakukan bersamaan dengan polisi dan pengadilan Thailand yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa warga Thailand dalam kasus tersebut,” tambah Sao Sokha.