“Jika di internal partai tidak demokratis, maka yang terjadi adalah gejolak atau kresidemo,” katanya.
Jusuf Kalla juga menegaskan, makna demokrasi adalah kepentingan rakyat dari bawah sampai ke atas harus berjalan dengan baik. Pengurus partai politik juga harus dapat melayani rakyat dengan baik.
“Demokratisasi di Partai Golkar harus dijaga agar tidak ada lagi ketua yang keenam dalam satu periode,” katanya.
Adanya pergantian ketua umum, kata dia, konsekuensinya membuat ongkos politik yang sangat mahal, yakni menurunnya elektabilitas partai. (Ant)