JENEWA – Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Selasa (5/12/2017) mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018. Larangan mengikuti agenda multi cabang yang akan diselenggarakan di PyeongChang, Korea Selatan tersebut dipengaruhi oleh masalah doping.
IOC memutuskan akan segera membekukan Komite Olimpiade Rusia. Namun hal diikuti dengan kebijakan tetap memberikan atlet Rusia kesempatan masih akan diperbolehkan untuk berkompetisi di Olimpiade PyongChang. Dengan syarat atlet Rusia bersangkat dengan menggunakan seragam “Atlet Olimpiade dari Rusia” di bawah Bendera Olimpiade. Dan Lagu Olimpiade akan dimainkan dalam upacara.
Tahun lalu, komisi independen WADA yang dipimpin Profesor Richard McLaren mengeluarkan laporan yang berisi tuduhan bahwa Rusia menjalankan program doping. Program tersebut merupakan dukungan negara untuk secara ilegal meningkatkan kemampuan para atlet Rusia.
Laporan itu sebagian besar disusun berdasarkan pengakuan mantan kepala laboratorium anti-doping Moskow, Grigory Rodchenkov, yang pergi ke Amerika Serikat pada akhir 2015 dan menjadi sumber informasi bagi WADA.
Skandal itu menyebabkan banyak atlet dan ofisial Rusia dilarang ikut ambil bagian dalam Olimpiade dan Paralimpiade Rio 2016. Skandal juga memunculkan pertanyaan soal partisipasi tim nasional Rusia dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang, Korea Selatan.
Rusia membantah keberadaan program ‘doping’ dukungan negara seperti yang dituduhkan dalam laporan WADA. Komite Penyelidikan Rusia pada November menyatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan telah mendapatkan data bahwa WADA tidak memiliki bukti soal kesalahan Rusia dalam penggunaan doping secara besar-besaran oleh para atlet seperti yang dituduhkan tersebut. (Ant)