“Sekalian untuk uji coba agar bisa dilihat di mana kekurangannya. Salah satu yang bisa dipantau nantinya yaitu kerja video pengenal wajah atau face recognition video yang dipasang setelah 31 Desember 2017,” kata Winarto.
Namun, dia melanjutkan, sebelum memastikan laga digelar di GBK, ada hal penting yang harus dipertimbangkan oleh PSSI yaitu keamanan dan kenyamanan penonton. Hal ini penting karena meski Stadion Utama GBK dipastikan selesai pada 31 Desember 2017, area di sekitarnya masih akan dipenuhi oleh jejak-jejak renovasi arena lain yang bisa membahayakan penonton.
“Karena kami merombak total semuanya, kawasan itu masih penuh dengan peralatan renovasi setidaknya sampai Maret 2018. Itu kan batu-batu, besi-besi yang ukurannya panjang dan besar sehingga bisa mencelakakan orang. Namun sekali lagi, kami mempersilakan timnas bertanding di stadion utama asalkan PSSI bisa memastikan keadaan aman dan tidak membahayakan. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap kemajuan olahraga khususnya sepak bola,” ujar Winarto. (Ant)