DENPASAR — Selain dikenal sebagai tempat wisata dengan pantai yang indah dengan ombaknya yang bikin para surfer baik lokal maupun mancanegara penasaran untuk menjajalnya, wisata malam di kuta juga memiliki daya tarik sendiri. Deretan café atau restoran bertaburan di tempat wisata kelas dunia tersebut, selain itu alternatif wisata lain yakni menaiki andong atau dokar yang sayang untuk dilewati.
Puluhan dokar ini biasa dijumpai oleh wisatawan di sepanjang jalanan kuta, Kartika plaza serta jalan legian. Seperti yang terlihat di depan hardrock kuta, beberapa kusir andong tersebut mencoba menawarkan jasa transportasi tradisonal kuno kepada para wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asal manca negara yang lalu Lalang di jalan kuta.
Harga yang dipatok untuk bisa menaiki andong tersebut relatif cukup murah, wisatawan cukup hanya merogeh kocek sebesar 50 hingga 100 ribu rupiah sekali jalan dengan durasi waktu 20 menit, sedangkan untuk wisatawan mancanegara para kusir biasa menerapkan harga tiga kali lipat dari harga tarif lokal.
Muhammad Hanafi, salah seorang kusir andong mengaku, dalam sehari dirinya bisa mengantar tamu sebanyak dua hingga tiga kali dengan rute sekitar jalanan Kuta memutar ke jalan Melasti dan menuju ke jalan Legian dengan rute akhir kembali ke jalan Kuta.
“Saya kebetulan shif malam untuk menarik penumpang mas, sekali keluar saya bisa mengantar tamu paling banyak tiga kali tarikan,” ungkapnya.
Hanafi mengaku, dirinya dan sesama rekan kusir andong tergabung dalam persatuan dokar denpasar [Perdoden] Bali. Paguyuban tersebut berjumlah 41 peserta.
Selain diminati oleh wisatawan lokal, wisata andong ini juga menarik simpati wisatawan manca negara, baik wisatawan asal Australia, Cina, Jepang dan Arab.